Pages

Friday, June 15, 2012

Menjelajah Dalat "the city of love" di dataran tinggi Vietnam

Kota Dalat ( courtesy of viettourist.com )

Dalat merupakan tempat pertama yang saya eksplorasi dari rangakaian solo trip ke Vietnam selama kurang lebih 8 hari. Jarak tempuh yang cukup jauh sekitar 9 jam perjalanan dari Ho Chi Minh ke Dalat, tidak mengurungkan niat saya untuk mengganti tujuan. Sepertinya saya sudah terbius oleh indahnya kata – kata dari hasil eksplorasi mbah google mengenai Dalat. Yang paling membuat saya penasaran adalah Dalat terkenal sebagai “little french” dan "honey moon place" bagi pasangan muda Vietnam. Dikarenakan menjadi destinasi bulan madu warga Vietnam, makan Dalat juga terkenal dengan sebutan "The city of love". Aaah...dasyat sekali sepertinya...
Khayalan saya melayang jauh, andaikan saya bersama pasangan tetapi sayangnya..saya hanya sendiri. Dengan suhu yang sejuk dan di malam hari, suhu bisa turun hingga 10 derajat celcius, sepertinya saya harus berdamai dengan alergi dingin saya. Sepertinya mungkin ini pertanda saya akan mendatangi “City of love”, karena sepanjang perjalanan dari HCMH city menuju Dalat, saya banyak melihat pesta pernikahan. Semakin menghembuskan nafas panjang deh..

Dalat terletak di pegunungan Lang Biang yang merupakan bagian dari wilayah central highlands Vietnam. Dalat seperti perpaduan antara Vietnam dengan pegunungan Alpen Perancis. Hamparan Pohon Pinus memenuhi wilayah Dalat. Bangunan hotel dan rumah di bangun dengan gaya perancis. Di bagian tengah kota, dikelilingi oleh danau buatan. Sungguh saya sangat terpesona dengan komposisi unik ini. Saya seperti merasa di Eropa. Bagi yang senang adventure, Dalat merupakan tempat yang cocok untuk menyalurkan jiwa petualang mereka. Para petualang dapat melakukan kegiatan mountain biking, hiking dan canyoning.

Wednesday, June 6, 2012

Jalan sendiri? Siapa takut!

Me with a traveler from Siberia, Rusia

Waktu itu akhirnya keinginan saya untuk bisa jalan – jalan ke luar negeri akhirnya tercapai juga. Setelah sekian lama hanya bisa bermimpi saja. Dan saya merayakannya dengan pergi sendiri alias menjadi single traveler. Pengalaman pertama harus maksimal, itu sudah menjadi motto saya..hehe. Waktu itu destinasi tujuan saya adalah Vietnam. Pertanyaan yg saya alami adalah “kok berani sih jalan sendiri?”, “Ngapain jalan sendiri”. Saya jadi heran, emangnya kenapa dengan jalan sendiri?  Saya rasa mungkin ini hanya masalah cara pandang orang asia yang merasa bahwa perempuan belum sekuat dan independen seperti laki – laki dan juga rasa kebersamaan yang masih tinggi. Pada akhirnya solo travel trip waktu itu, malah membuat saya lebih bersemangat lagi melakukan solo travel lainnya.. Bikin nyandu cyiin! Saya berkenalan dengan beberapa single traveler wanita yang melakukan long trip. I mean it’s really a long trip! Karena mereka jalan selama 6 bulan dan menjelajah ke banyak Negara. Waaa…bikin ngiler berat.